Rumah > Berita > Berita

Energi Terbarukan: Penggunaan Panel Surya Meningkat

2023-10-27

Ketika perubahan iklim menjadi perhatian yang semakin mendesak, banyak industri mengambil langkah-langkah untuk mengurangi jejak karbon mereka. Salah satu industri tersebut adalah energi, yang telah mengalami pergeseran signifikan menuju sumber energi terbarukan dalam beberapa tahun terakhir. Di antara sumber-sumber tersebut, energi surya adalah yang terdepan, dengan semakin banyak perusahaan dan individu yang beralih ke panel surya sebagai alternatif berkelanjutan terhadap sumber energi tradisional.

Menurut Badan Energi Internasional (IEA), hampir 30 persen kebutuhan listrik global dapat dipenuhi oleh tenaga surya pada tahun 2050. Target ini didasarkan pada asumsi bahwa instalasi panel surya akan terus tumbuh seperti beberapa tahun terakhir. Pada tahun 2019 saja, kapasitas tenaga surya tumbuh sebesar 13 persen, mencapai rekor 627 GW di seluruh dunia.

Salah satu alasan pertumbuhan ini adalah penurunan biaya teknologi panel surya. Selama dekade terakhir, harga panel surya telah turun secara signifikan, menjadikannya pilihan yang semakin layak bagi konsumen dan dunia usaha. Tren ini diperkirakan akan terus berlanjut, dan IEA memperkirakan bahwa tenaga surya akan menjadi sumber energi termurah di banyak negara dalam dekade mendatang.

Faktor lain yang mendorong penggunaan panel surya adalah dampak positifnya terhadap lingkungan. Berbeda dengan sumber listrik tradisional, misalnya yang mengandalkan bahan bakar fosil, panel surya tidak menghasilkan emisi gas rumah kaca. Artinya, peralihan ke energi surya dapat membantu mengurangi emisi karbon dan memitigasi dampak perubahan iklim.

Selain manfaat lingkungan, panel surya juga menawarkan keuntungan finansial. Dengan menghasilkan listrik sendiri, konsumen dan dunia usaha dapat mengurangi ketergantungan mereka pada sumber listrik tradisional dan menurunkan tagihan listrik mereka. Dalam beberapa kasus, kelebihan listrik yang dihasilkan oleh panel surya bahkan dapat dijual kembali ke jaringan listrik, sehingga memberikan sumber pendapatan tambahan.

Namun, meskipun banyak manfaat energi surya, masih ada beberapa tantangan yang perlu diatasi. Salah satu hambatan utama dalam penerapan panel surya secara lebih luas adalah masalah penyimpanan. Panel surya hanya dapat menghasilkan listrik saat matahari bersinar, artinya energi harus disimpan untuk menyediakan listrik pada saat matahari tidak tersedia. Hal ini memerlukan penggunaan teknologi penyimpanan baterai, yang mungkin mahal dan belum tersedia secara luas.

Tantangan lain yang dihadapi industri tenaga surya adalah masalah penggunaan lahan. Pemasangan panel surya memerlukan lahan yang luas, hal ini dapat menjadi tantangan di daerah padat penduduk. Meskipun ada solusi seperti membangun panel surya di atap rumah atau ruang lain yang tidak terpakai, hal ini memerlukan biaya yang mahal dan mungkin tidak dapat dilakukan oleh semua konsumen dan bisnis.

Terlepas dari tantangan-tantangan ini, masa depan energi surya terlihat cerah. Dengan kemajuan teknologi dan harga panel surya yang terus menurun, akses terhadap teknologi menjadi lebih mudah dibandingkan sebelumnya. Seiring kita terus bergerak menuju masa depan yang lebih berkelanjutan, energi surya tidak diragukan lagi akan memainkan peran penting dalam mengurangi jejak karbon dan melestarikan planet kita untuk generasi mendatang.


We use cookies to offer you a better browsing experience, analyze site traffic and personalize content. By using this site, you agree to our use of cookies. Privacy Policy
Reject Accept